KONAWE – LINGKARSULTRA.COM – Pemilihan Umum 2024 sebentar lagi akan dilaksanakan, hampir 50% kaum milenial menjadi pemeran utama dalam menetukan arah demokrasi bangsa di tahun 2024.
Momentum ini juga menjadi motivasi kaum milenial untuk berkiprah melalui peran aktifnya kaum milenial dalam penyelenggaran Pemilu 2024 dan menjadi dorongan besar bagi para kaum milenial untuk menciptakan dan mendorong guna mensukseskan hajatan demokrasi bangsa Indonesia.
Peran para kaum milenial dalam gelaran Pemilu 2024 dapat diaktualisasikan setidaknya melibatkan diri pada penyelenggaraan Pemilu 2024, ada beberapa aspek penting dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pertama, dengan melibatkan diri sebagai peyelenggara Pemilu 2024 di tiap tingkatan daerah baik di tingkatan desa ataupun kecamatan. Manfaat yang akan diperoleh dari peran sebagai penyelenggara Pemilu 2024 adalah pengetahuan empiris dan teknis seputaran penyelenggara Pemilu dan ini akan menjadi bekal untuk di masa depan dalam melangkah menuju tingkatan penyelenggara Pemilu yang lebih tinggi.
Kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi dalam melaksanakan hajatan Pemilu 2024 dengan melibatkan diri sebagai penyelenggara di tiap tingkatan dimana kaum milenial akan lebih paham dengan tanggung jawab serta pengabdian diri terhadap bangsa dan negara dalam melaksanakan serta menentukan masa depan demokrasi bangsa melalui penyelanggaraan Pemilu itu sendiri.
Kaum milenial diharapkan untuk memiliki budaya malu melihat dengan fakta yang ada dari komposisi penyelenggara di tingkat desa dan kecamatan masih ditemukan penyelenggara Pemilu yang didominasi oleh generasi berusia di atas 40 an tahun, tidak dipungikiri pelaksanaan Pemilu 2024 yang berlangsung secara serentak ini menuntut kecepatan, efisinesi kerja dan memerlukan fisik prima dalam melaksanakan tugas sebagai peyelenggara Pemilu 2024, olehnya itu hal ini yang menjadi garis besar pentingnya kaum milenial terhadap Pemilu yang akan dilaksanakan.
Kedua, yang dapat dimanfaatkan oleh kaum milenial ialah berperan sebagai salah satu tim pemenangan partai politik ataupun salah satu calon presiden dan calon legislatif, tujuannya agar mereka memperoleh pengalaman dan tantangan dinamika politik kepemiluan.
Pengalaman ini nantinya akan berguna untuk pendewasaan berdemokrasi yang akan tertanam sejak dini. Hal ini tidak biasa dipungkiri menjadi tim pemenangan dalam Pemilu 2024 akan banyak perbedaan opini masyarakat dalam menentukan pilihannya, olehnya itu kaum milenial diharapkan untuk melibatkan diri dalam hajatan Pemilu 2024 kiranya agar menjadi pelajaran dan pengalaman di kalangan kaum milenial sebagai masa depan bangsa Indonesia.
Ketiga, peran edukatif terhadap masyarakat. Peran itu bisa diwujudkan oleh para kaum milenial dengan mendirikan atau terlibat dalam lembaga demokrasi independen contohnya lembaga pemantau pemilu.
Pendirian lembaga ini agar kiranya ada sebagian kaum milenial yang berposisi sebagai pihak yang di luar lingkaran dukung- mendukung antarcalon serta menjadi penetralsir perbedaan opini yang terjadi di kalangan masyarakat dalam menghadapi Pemilu 2024.
Dengan hal-hal tersebut para kaum milenial bisa mengambil arah untuk melihat dinamika dan realistis politik secara jernih. Mereka juga akan bisa melihat dinamika yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu dari berbagai sudut pandang. Semua peran tersebut diharapkan dapat membentuk sisi idealisme sebagai ekspresi yang identik dan melekat dalam jiwa generasi milenial, di tengah tantangan dan dinamika Pemilu 2024.
Tantangan terbesar adalah para kaum milenial belum memiliki pijakan yang kokoh. Mereka bukanlah generasi tua yang memiliki kemampuan serta pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi pesta politik di tahun 2024, hal ini akan menjadi tantangan besar bagi para kaum milenial untuk melibatkan diri dalam hajatan Pemilu 2024 serta akan menjadi sasaran kaum elit politik dalam melakukan propaganda di tahun politik.
Pada akhirnya kita semua hanya berharap bahwa besarnya hak suara yang dimiliki oleh kaum milenial dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, semoga berbanding lurus dengan besarnya kesadaran serta tanggung jawab mereka dalam menetukan nasib bangsa kedepan. (*)
Oleh: Hasmadan Saputra, SH
(Pegiat Pemilu Kabupaten Konawe)