
KONAWE SELATAN – LINGKARSULTRA.COM – Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo, menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Konawe Selatan ke-VI yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kendari, Minggu (21/9/2025).
Dalam acara tersebut, Bupati Irham Kalenggo secara lantang menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerahnya dengan menantang para pemuda Konawe Selatan agar berani melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis.Pada acara yang juga diisi dengan Simposium Kesehatan Mata Nasional tersebut, Irham Kalenggo menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan siap membiayai hingga Rp1 miliar untuk setiap putra-putri daerah yang bertekad menempuh pendidikan spesialis.
“Saya tantang anak-anak kita di Konawe Selatan. Kalau mereka ingin melanjutkan pendidikan spesialis, saya sanggup biayai. Setahun saya targetkan lima orang. Anggarannya sudah disiapkan, tinggal mereka mau atau tidak, dan tentu harus melalui seleksi tes,” ucapnya.Menurutnya, biaya yang besar untuk pendidikan spesialis adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Ia membandingkan biaya tersebut dengan anggaran tahunan sebesar Rp13 miliar yang harus dikeluarkan pemerintah daerah untuk membayar dokter spesialis dari luar daerah.
“Daripada setiap tahun kita mengeluarkan sekitar Rp13 miliar untuk membayar dokter spesialis dari luar, lebih baik kita sekolahkan anak-anak kita sendiri,” tegasnya.Muscab IDI Konsel ini merupakan kolaborasi antara IDI Konsel, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Sulawesi Tenggara, dan dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari dokter umum serta sejumlah dokter spesialis dari berbagai daerah. Simposium yang digelar mengambil tema “Retinopati Diabetika dan Penanganan Katarak” dengan narasumber dr. Desti Priani, Sp.M dan dr. Deby Trisnawaty Mansyur, Sp.M.
Ketua IDI Konsel, dr. Irzal Junaid, Sp.B., M.Kes., menekankan pentingnya penanganan kasus kesehatan mata, khususnya retinopati diabetika yang jumlahnya terus meningkat. Senada dengan dr. Irzal, Ketua Panitia, dr. Mbayo Ridwan Sandi, mengungkapkan bahwa minimnya alat kesehatan mata dan terbatasnya SDM dokter spesialis mata di Konawe Selatan menjadi alasan pemilihan tema simposium.
Laporan: Lan/Adv