
KONAWE SELATAN – LINGKARSULTRA.COM – Lomba Desa tingkat Kabupaten Konawe Selatan tahun 2025 Desa Pewutaa Kecamatan Angata meraih juara I poin tertinggi dengan nilai 437 dengan kategori Desa Berkembang.
Sedang juara II diraih Desa Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat dengan total nilai 435 dengan kategori Desa Berkembang dan juara III diraih Desa Ombu – Ombu Jaya Kecamatan Laeya dengan total nilai 433 kategori Desa Berkembang.
Pengumuman pemenang Lomba Desa tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan Bupati Konawe Selatan dengan tahun 2025 pada malam penutupan Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe Selatan ke 22 di Alun – Alun Kota Andoolo, Selasa (6/5/2025).Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada desa – desa yang ikut dalam kontestasi Lomba Desa tingkat kabupaten.
Kata Irham, Lomba Desa adalah kegiatan nasional dimana setiap tahun diselenggarakan.
“Jadi sudah ada pemenang Lomba Desa tingkat Kabupaten dan sudah diumumkan jadi akan diintervensi oleh pemerintah daerah, nanti akan dibantu 150 juta persiapan Lomba Desa tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara nanti,” terangnya.Menurutnya Lomba Desa dari Orde Baru sampai Reformasi tidak ada yang berubah. Bahkan kata dia, di tahun 90-an anggarannya hanya sekitar 3 jutaan dana subsidi namun juga kegiatannya sukses.
“Jadi Lomba Desa itu bagaimana kita jaga kampung tetap bersih. Jangan satu bulan mau lomba desa baru disuruh warganya buat pagar dan buat kebun PKK dasa wisma saya kira itu juga agak berat. Gunakanlah potensi yang ada di desa minimal ajaklah masyarakat untuk menjaga kebersihan di halaman rumah masing – masing,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Ambolaa menjelaskan bahwa Lomba Desa merupakan program nasional yang dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.Ia menegaskan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam mengikuti ajang ini.
“Lomba Desa harus ditampilkan apa adanya, tanpa rekayasa. Dengan begitu, seluruh desa di Konawe Selatan bisa berada dalam posisi yang ‘SETARA’ — Sehat, Cerdas, dan Sejahtera, sebagaimana visi yang digaungkan oleh Bupati dan Wakil Bupati,” jelasnya.
Kata Ambolaa, Lomba Desa adalah momentum untuk mengevaluasi perkembangan desa dalam berbagai aspek, seperti pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
Evaluasi tersebut dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan dan pengumpulan data yang terverifikasi.
“Desa yang masuk kategori kurang berkembang akan mendapatkan pembinaan lanjutan, sedangkan desa yang berkembang akan dipersiapkan untuk mewakili kabupaten di tingkat selanjutnya,” terang Ambolaa saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/5/2025).
Ia menekankan pentingnya peran TP-PKK Desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

Ambolaa menyebut ada sembilan indikator utama dalam penilaian, mulai dari partisipasi masyarakat, keberadaan lembaga kemasyarakatan, pemberdayaan keluarga, hingga isu pendidikan, kesehatan, ekonomi, ketertiban, dan penanggulangan kemiskinan.
“Jadi Desa Pewutaa dipilih jadi juara I karena memenuhi indikator dari sembilan itu. Jadi Lomba Desa bukan hanya soal penilaian administratif, tetapi juga soal keterlibatan aktif masyarakat dalam membangun desa. Kami harap melalui pendekatan kekeluargaan dan persuasif, partisipasi warga bisa terus ditingkatkan,” jelasnya.
Ia mengapresiasi semangat dan dukungan dari Pemerintah Kecamatan Angata serta semua unsur sehingga Desa Pewutaa bisa jadi jawara tingkat Kabupaten.
“Yang jelas terus kita menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan desa yang sehat, cerdas, dan sejahtera secara merata di seluruh wilayah Konawe Selatan,” tutup Ambolaa.
Laporan: Lan/Advertorial