KONSEL – LINGKARSULTRA.COM – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rawa Aopa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berkomitmen memajukan menjadi Institut Islam.
Hal itu disampaikan Ketua STAI Rawa Aopa, Ahmad Sultra Bustan usai mengukuhkan 197 Wisudawan Angkatan ke III di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu (3/6/2023).
Kata Ahmad sapaan akrabnya alasan untuk merubah dari STAI menjadi Institut yakni agar bidang – bidang keilmuan bisa dikembangkan pada program studi Islam.
“Ketika STAI menjadi Institut maka perlahan – lahan bakal membuka progam studi umum seperti Pariwisata, Ekonomi, dan Hukum. Artinya wawasan orientasi keilmuan Institut itu kalau di bawah dunia akademik lebih besar dan luas dibanding STAI,” jelasnya.
Meski kata dia untuk merubah menjadi institut tidaklah mudah namun harus dengan komitmen yang kuat.
Selain komitmen, lanjutnya adalah dukungan pemerintah setempat yang bersifat umum. Dan juga hal – hal yang bersifat khusus secara teknis yang harus ada di kampus minimal memiliki empat program studi dan sekarang baru tiga program study yang dimiliki STAI Rawa Aopa.
“Dan sekarang dua program studi sementara kami usahakan semoga tahun 2023 ini bisa segera turun izin operasinya sehingga bisa kita memulai untuk menyusun naskah akademiknya untuk perubahan bentuk dari STAI menjadi institut. Yang jelas tahun 2024 adalah target” ungkapnya.
Ia berharap STAI Rawa Aopa kedepan agar pemerintah setempat dapat memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
“Perubahan bentuk tidak akan terlepas kepada dukungan moril dan materil. Terkait infrastruktur sekarang ada enam kampus yang sudah terbangun dan jelas mempunyai sekretariatnya di masing – masing daerah,” terangnya.
Selain targetkan 2024 menjadi Institut, STAI Rawa Aopa juga menghadirkan tenaga pengajar yang handal sesuai keilmuan di bidang masing – masing.
“STAI Rawa Aopa bukan sesuatu yang eksklusif. Supaya keilmuan menjadi multi maka kami membuka dan menerima dari dosen yang dari luar perguruan tinggi agar bisa sering pengalaman dengan standar minimal dosen bergelar Magister,” tutup Ketua STAI Rawa Aopa dengan gelar Profesor itu.
Laporan: Lan