KONAWE – LINGKARSULTRA.COM – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) sebentar lagi purna tugas. Terhitung satu dekade ia menjadi orang nomor satu kabupaten lumbung beras itu.
Selama memimpin Kabupaten Konawe, presetasi tersebut terus ia torehkan, mulai meraih WTP tujuh kali berturut – turut, menekan angka kemiskinan hingga membuat pertumbuhan ekonomi meningkat.
Pemkab Konawe melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggelar Ekspose kinerja pembangunan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke-63, di salah satu Hotel di Konawe, Kamis (2/3/2023).
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK), menyampaikan keberhasilan membangun Konawe tentu tidak lepas visi – misi yakni “Gerbang Membangun Masyarakat Mandiri, Berkelanjutan dan Berdaya Saing”.
Menurutnya untuk mewujudkan visi – misi itu, empat langkah strategis yang dilakukan yakni Pertumbuhan, Pemerataan, Kemandirian dan Integratif.
Kata dia hal itu juga didukung tiga pilar instrumen pembangunan, pertama memanfaatkan APBD, APBD Provinsi dan APBN, kedua mendorong peran swasta dengan kemudahan investasi, ketiga memanfaatkan potensi lokal daerah khususnya pada sektor pertanian dalam arti luas.
“Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Konawe berada di level -7,86%, angka kemiskinan masih mencapai 16,58%, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) baru mencapai 68,23, dengan status sedang. Sedangkan pendapatan per kapita penduduk baru mencapai 19,4 juta/kapita/tahun atau hanya 1,6 juta/kapita/bulan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) baru mencapai 65,06%, Kabupaten Konawe masih masuk kategori daerah tertinggal,” jelasnya.
Namun setelah menerapkan 4 langkah strategis itu dan 3 pilar instrumen pembangunan itulah tahun 2015 Konawe keluar dari status daerah tertinggal.
“Dalam lima tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Konawe selalu menjadi yang terbaik, di tahun 2022 Konawe dapat tumbuh di atas dari daerah lain di Sultra yaitu 15,38%, angka kemiskinan ditekan menjadi 12,57%, IPM telah mencapai 72,04 dengan status IPM tinggi, pendapatan per kapita penduduk naik signifikan 34 juta/kapita/tahun atau 2,8 juta/kapita/bulan, TPAK sudah mencapai 70%,” tandasnya.
Kata dia, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas fiskal daerah melalui peningkatan proporsi peran Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan pada APBD tahun 2013 yang hanya mencapai sebesar 2,72%, dengan nilai 23 miliar rupiah.
“Namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir secara perlahan dan konsisten mampu meningkatkan proporsi PAD hingga mencapai 13,33%, dimana tahun 2022 realisasi PAD kita sudah mencapai 201 miliar rupiah,” ungkap KSK bupati dua periode itu.
Selain itu lanjutnya, berbagai sektor telah dibangun bersama melalui program nyata, diantaranya peningkatan kapasitas guru dan pemberian bantuan pendidikan, pembangunan rumah sakit serta menambah jumlah dokter, membangun Map Pelayanan Publik (MPP), penataan kota, mendukung pembangunan industri, mendorong pembangunan BTS di pelosok, sehingga tak ada lagi daerah yang tidak memiliki jaringan internet, hal itu mendorong pelayanan listrik melalui PLN.
“Keberhasilan yang dicapai adalah keberhasilan bersama masyarakat Konawe. Untuk itu marilah kita semua bangga menjadi masyarakat Konawe, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh Forkopimda, pemerintah kecamatan dan desa yang telah bekerja sama membangun Konawe. Mari sukseskan HUT Konawe yang dengan tema “Konawe Gemilang, Sultra Maju,” tutupnya.
Nampak diakhir Ekspose Pemkab memberikan penghargaan kepada beberapa pelaku UMKM sebagai motivasi.
Laporan: Isr