KENDARI – LINGKARSULTRA.COM – Puluhan tenaga honorer K2 di Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada gelombang pertama tahun 2024 dinyatakan lulus.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhammad Rajulan, ST., M.Si melalui Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Asriyati, S.Sos merinci sedikitnya 31 orang pegawai honorer K2 di lingkup Dishub Sultra yang mengikuti seleksi PPPK pada gelombang pertama telah dinyatakan lulus oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Kata Asriyati, selain 31 pegawai Honorer k2 yang dinyatakan lulus ada juga pegawai Honorer Non K (Bukan kategori 2 atau honorer biasa) di Dishub Sultra sebanyak 49 orang mengikuti tes seleksi PPPK gelombang pertama yang juga dinyatakan lulus.
Selanjutnya kata dia untuk penempatan pegawai yang sudah lolos PPPK akan disebar di UPTD yang berada di beberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara yang masih berada di bawah naungan Dishub Sultra.
“Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara terdapat delapan UPTD jadi pegawai inilah yang lulus untuk disebar di pelabuhan penyebrangan, seperti pelabuhan penyebrangan Kendari – Wawonii, Baubau – Wara, Amolengu – Labuan dan semua yang lulus pegawai akan kembalikan di kampung asalnya,” jelas Asriyati saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025).
Ia bersyukur banyaknya pegawai honorer Dishub Sultra yang lulus PPPK artinya kata dia Dishub Sultra akan lebih baik pelayanannya.
“Kemarin kan banyakpi gonorer daripada ASNnya tapi sekarang, Alhamdulilah sudah banyak pegawai PPPK, jadi nanti tinggal dilihat dan dirapihkan yang mana agak kurang pegawai di UPTD itu tinggal kita tambahkan dan juga yang mana agak kelebihan pegawainya tinggal kita tempatkan sebagian yang masih kurang,” terangnya.
Ia menjelaskan Dishub Sultra dulu tidak sama sekarang yang dimana pegawai suka – sukanya mau ditempatkan dimana tapi sekarang harus dilihat kebutuhan.
“Jadi sekarang tidak seperti dulu, suka – sukanya terima pegawai karena sekarang ada namanya perhitungan analisa beban kerja. Biasanya kan ada pimpinan yang tidak paham mau tambah di sini mau tambah di sana atau bagian yang basah istilahnya, namun sekarang sudah tidak bisa karena harus sesuai beban kerja dan beban jabatan,” tambahnya.
Asriyati mencontohkan tempat beban kerja yang paling padat seperti pelabuhan penyebrangan Baubau – Wara bahkan dalam satu hari bisa sampai 12 trip tidak sama pelabuhan penyebrangan lainya seperti Kendari – Wawonii biasa hanya 3 trip dan Amolengu – Labuan 8 trip.
“Itulah yang dimaksud beban kerja dan juga harus dipikirkan. Tidak mungkin pelabuhan penyebrangan Baubau – Wara mau sama personilnya dengan pelabuhan Kendari – Wawonii begitu juga Amolengu – Labuan,” jelasnya.
Namun hal itu menurutnya jauh sebelumnya sudah dipikirkan terkait kekurangan personil di masing – masing pelabuhan penyebrangan.
“Pa Kadis sudah sampaikan akan menghitung kembali untuk penempatan mereka yang lulus sebagai PPPK. Namun bisa saja contoh mungkin dia tugas di UPTD Baubau mau pindah di UPTD Tampo karena memang dia orang Tampo itu bisa tapi kalau di luar dari perhubungan itu tidak bisa karen itulah yang membedakan PPPK dan PNS mutasinya atas ijin BKN,” imbuhnya.

Selain itu ia tak bisa menampik dari raut kebahagiaanya dimana pegawai Honorer yang sudah berpuluh puluh tahun mengabdi di Dishub Sultra bisa lulus sebagai pegawai PPPK maupun PNS.
“Bayangkan saja mereka ini k2 ada yang honor dari 2008 bahkan ada juga yang honor 2007 bisa dibilang sudah puluhan tahun. Alhamdulilah semua bisa lulus karena memang k2 adalah prioritas,” papar Asriyati dengan nada harunya.
Asriyati menceritakan sebelum tes gelombang pertama dirinya mengundang para Honorer yang ada di UPTD untuk melakukan rapat persiapan yang dipimpin langsung Kadishub, sementara yang tidak sempat hadir disediakan Zoom karena kenapa, lanjutnya agar pegawai Honorer ini betul – betul mempersiapkan sebelum hari- H.
“Sebelum pendaftaran gelombang pertama kami kumpulah honorer – honorer ini dan dibagilah formasi, kan banyak 170 formasi sementara kita di Dishub hanya 123 honorer termasuk yang akan tes pada gelombang kedua ini namun prioritas adalah k2,” jelasnya.
Ia berharap tes gelombang kedua nanti pegawai honorer di Dishub Sultra bisa lulus semua. “Semoga pegawai honorer yang ikut tes gelombang kedua nanti pada April 2025 bisa lulus,” tutupnya. (Adv)