Kominfo Konawe Selatan Gelar Pelatihan Jurnalis, Pesertanya Dari Desa dan Kelurahan

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo) Kabupaten Konawe Selatan menggelar Pelatihan Jurnalis bertempat di Hotel Srikandi Kendari, Kamis (6/6/2024). Foto: Ist

KONAWE SELATAN – LINGKARSULTRA.COM – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo) Kabupaten Konawe Selatan menggelar Pelatihan Jurnalis bertempat di Hotel Srikandi Kendari, Kamis (6/6/2024).

Pelatihan jurnalis yang digelar bertemakan “Jadikan Jurnalisme Sebagai Garda Terdepan Informasi”.

Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Konawe Selatan, Annas Mas’ud yang dihadiri Sekretaris Diskominfo, Hasryam Nur, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP), Heri Asma dan Ketua PWI Konawe Selatan, Herman.

Kegiatan itu diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, 20 peserta desa dan 15 peserta yang berasal dari kelurahan.

Kadis Kominfo Kabupaten Konawe Selatan, Drs Annas Mas’ud mengatakan pelatihan jurnalis digelar agar memberikan informasi yang transparan dan mudah diakses oleh publik.

Apalagi, lanjut Annas, saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“SPBE di Konsel berada pada posisi 2,65 yang saat ini penerapan SPBE berada di urutan kedua setelah Kabupaten Kolaka. Sehingga Bupati Surunuddin Dangga sangat mendorong kerja-kerja SPBE. SPBE menjadi intruksi bupati untuk selalu dijaga,” jelas Annas.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan implementasi SPBE di Konawe Selatan. Bagaimana peserta dilatih ilmu jurnalisme.

“Peserta dilatih memiliki kemampuan apa yang menjadi potensi daerahnya untuk disampaikan menjadi informasi kepada publik,” katanya.

Annas mengatakan dengan penerapan SPBE kinerja OPD akan terukur.

“Pemda melalui Dinas Kominfo telah membangun 30 website OPD, memfasilitasi pembangunan website desa di 336 desa. Pemerintah daerah saat ini telah menyediakan media untuk kita beraktivitas,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, kata Annas, bagaimana peserta dapat mengelola website.

“Kita mengundang desa-desa yang websitenya aktif. Kurang lebih 83 desa yang aktif dan di tahun 2024 saat ini tercatat sekitar 20 desa yang memiliki website aktif,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Konawe Selatan ini berharap peserta dapat mengeksplore potensi di desanya dan program OPD nya yang telah dijalankan.

“Kami berharap dengan pelatihan ini ilmunya dapat diimplementasikan dan diaplikasikan,” tutupnya.

Laporan: Raden